Senin, 14 Juni 2010

Dibalik Keimutan Kucing

Toksoplasma adalah penyakit yang diakibatkan oleh parasit Toksoplasma gondii, yang dapat ditularkan oleh kucing. Ternyata tak hanya kucing yang dapat menjadi dalang penyebaran penyakit toksoplasma. Toksoplasma dapat menyerang semua jenis satwa, termasuk burung, ikan, kelinci, anjing, babi, kambing dan mamalia lain, bahkan manusia. Parasit ini juga bisa terdapat pada daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan peliharaan yang mengandung oosit toksoplasma, salah satu bentuk toksoplasma yang dapat menimbulkan infeksi.
Toksoplasma dalam bentuk tachizoit terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan sperma, yang mampu ditularkan oleh serangga lewat gigitan. Tachizoit pun bisa bersarang di calon telur atau kelenjar susu sehingga tidak menutup kemungkinan telur dan air susu pun bisa tertular toksoplasma.
Penularan juga bisa terjadi lewat transfusi darah atau transplantasi organ yang membawa kista toksoplasma. Cangkok jantung, ginjal, dan hati bisa menjadi ajang penularan toksoplasma.

Berbahayakah?

Pada dasarnya manusia resisten (kebal) terhadap infeksi toksoplasma. Walaupun terinfeksi (kuman masuk ke dalam tubuh), itu tidak menimbulkan gejala penyakit. Jika tubuh kuat, maka parasit yang diidap hanya diam tenang tidak menimbulkan gejala penyakit. Kista akan menimbulkan gejala sakit jika kondisi tubuh lemah, kekebalan tubuh menurun, kekurangan gizi, dan dalam keadaan stres. Kista pada jaringan tubuh dapat merusak organ.

Apa benar yang satu ini hanya menyerang wanita hamil?

Tidak benar! Toksoplasma dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan umur. Sebagian besar orang yang terinfeksi toksoplasma telah membentuk kekebalan tubuh sehingga parasit toksoplasma tidak berkembang dan terbungkus dalam kista.

Apa akibatnya jika wanita hamil mengidap Toksoplasma?

Berdasarkan beberapa hasil penelitian, sekitar 40 persen wanita hamil pengidap toksoplasma pada awal kehamilan, janin yang dilahirkan akan terinfeksi, dan 15 persen mengalami abortus atau kelahiran dini. Sebanyak 17 persen janin terinfeksi pada trimester pertama, 24 persen pada trimester kedua, dan 62 persen pada trimester ketiga.

Hasil penelitian lain juga mengatakan bahwa 90 persen bayi yang terinfeksi dapat lahir dengan normal, walaupun 80-90 persen bayi tersebut dapat menderita gangguan penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah lahir, dan 10 persen dapat mengalami gangguan pendengaran.

Toksoplasma pada bayi dapat menyebabkan kelainan pada saraf, mata, serta kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran hati dan limpa atau pendarahan. Gangguan fungsi saraf dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk retardasi mental (gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara), serta kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik.

Infeksi pada bayi juga berpotensi menyebabkan cacat bawaan, terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal sampai tiga bulan. Toksoplasma juga dapat menyebabkan encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak), hydrocephalus (pembesaran kepala), dan bahkan kematian.

Apakah bisa diobati?

Toksoplasma bisa diobati. Dengan pemeriksaan dan pengobatan secara dini, penularan pada bayi akan bisa ditekan seminimal mungkin. Selain itu, pengobatan dini yang tepat saat awal kehamilan akan menurunkan secara signifikan kemungkinan janin terinfeksi. Temui dokter anda untuk mendapatkan Spiramycin atau pyrimethamine plus sulfadiazine.

Gejala gejala yang dialami oleh seseorang yang mengidap Toksoplasma?

80 - 90 % orang normal tidak menunjukkan gejala. hanya 10-20 persen menunjukkan gejala. Pada orang dewasa toksoplasma biasanya menimbulkan gejala berupa :
  1. Rasa lelah
  2. Flu
  3. Nyeri kepala
  4. Sakit tenggorokan
  5. Demam
  6. pembesaran kelenjar getah bening termasuk hati serta limpa,
  7. gangguan pada kulit
Gejalanya biasanya ringan dan sembuh sendiri dalam beberapa bulan. kebanyakan orang akan menganggap bahwa dia terkena flu ringan dan tidak perlu pergi ke dokter. kalau toh pergi juga, dokter pun sangat jarang yang berpikir kearah infeksi toksoplasma.

Bagaimana untuk mengetahui apakah kita mengidap Toksoplasma atau tidak?

Salah satunya dengan melakukan tes laboratorium yang disebut TORCH. Yaitu pemeriksaan melalui 4 jenis tes, parasit TOxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan virus Herpes. Masing2 ada tes IgM dan IgG nya.

Gimana cara membaca hasilnya?
  1. Periksalah serum untuk mencari ada tidaknya IgG spesifik untuk parasit/virus TORCH. Bila hasilnya NEGATIF, berarti Anda tidak pernah terinfeksi TORCH. Bila POSITIF, berarti pernah terinfeksi. Note: (periksa Anti-Toxoplasma IgG, Anti-Rubella IgG, Anti-CMV IgG, Anti-HSV2 IgG). Tes IgG itu untuk meriksa apakah pada masa lalu si pasien pernah kena infeksi.
  2. Bila IgG POSITIF, maka untuk menentukan kapan infeksi tersebut, Anda harus melakukan pemeriksaan serum untuk mencari ada tidaknya IgM parasit/virus TORCH. Tes IgM ini fungsinya untuk memeriksa apakah saat ini si pasien terinfeksi TORCH.
  3. Bila IgG Positif dan IgM Negatif : Anda telah terinfeksi lebih dari setahun yang lalu. Saat ini anda mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap parasit itu. Anda tidak perlu khawatir untuk hamil.
  4. Bila IgG Positif dan IgM juga Positif: Anda tengah mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir. (mungkin pula ada false pada hasil IgM). Anda harus catat berapa angka IgM tersebut.
  5. Selanjutnya Anda harus melakukan lagi pemeriksaan IgM (kalau perlu sekalian IgG) setelah 2 minggu dari pemeriksaan pertama.
  6. Bila IgM tetap Positif atau malah naik angkanya, berarti anda sedang terinfeksi TORCH. Sebaiknya anda sembuhkan dulu infeksi ini baru kemudian mulai hamil.
Pencegahan
  1. Lakukan pemeriksaan terhadap binatang peliharaan anda dirumah, seperti kucing, burung, ikan, kelinci dan anjing untuk mengetahui apakah mereka memiliki infeksi aktif atau tidak. Jika binatang peliharaan anda ternyata memiliki infeksi aktif, titipkan mereka ke tempat pemeliharaan atau pada teman sekurang kurangnya selama 6 minggu (yaitu dimana masa infeksi dapat ditularkan). Jika mereka bebas dari infeksi ,biarkan mereka seperti biasanya dengan tidak membiarkan mereka memakan makan daging mentah,pergi keluar rumah,memburu tikus atau burung, atau bermain dengan bintang lain.
  2. Mintalah seseorang untuk membersihkan kandang dan kotorannya. Bila anda harus melakukannya sendiri, gunakan sarung tangan dan cuci tangan anda setelah selesai. Kandang harus dibersihkan setiap hari karena oosit yang memindahkan penyakit akan sangat menular dengan berjalannya waktu.
  3. Gunakan sarung tangan jika anda berkebun. Jangan berkebun ditanah yang terkena kotoran kucing, juga jangan biarkan anak bermain di pasir yang terkena kotoran kucing.
  4. Cuci buah dan sayur terutama yang ditanam sendiri dengan sabun pencuci piring, bilas bersih bersih.
  5. Jangan makan daging mentah atau daging yg kurang matang atau susu yang tidak di pasteurisasi. Bila anda ke restoran pesanlah daging yang matang penuh.
  6. Termometer daging yang anda masak aau rebus. Minimal harus menunjukan 70ยบ C. (Kista ini di lingkungan dapat hidup sampai beberapa bulan. dan dia tahan terhadap desinfektan, freezing, and drying. tapi dia akan mati pada suhu 70 derajat C dalam 10 menit).
  7. Jika anda sedang hamil lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan mengatisipasi jika terkena toksoplasma.
Berikut adalah kasus yang berhubungan dengan virus tokso:

EUIS (32) masih terbaring lemah di atas tempat tidur ruang Mawar Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang, setelah menjalani operasi caesar saat melahirkan putra keduanya, Selasa (30/3). Sorot mata warga Desa Sinarjaya Kecamatan Sungailiat itu menyiratkan kesedihan. Putra Euis terlahir tak sempurna. Bayi yang lahir dengan bobot 2,2 kilogram itu tidak memiliki tempurung kepala. Saat ini bayi mungil itu dirawat dalam inkubator. Selang oksigen dan infus terpasang di tubuhnya yang terbalut kain bedong berwarna putih.

Kelainan pada kandungan telah dirasakan Euis ketika kandungannya berusia tujuh bulan. Menurut sang adik yang sehari-hari bekerja sebagai bidan di Desa Simpangrimba, kandungan kakaknya kelihatan kecil dan pada saat diraba di dalam kandungan terdapat ruang kosong.

“Biasanya kandungan yang memasuki tujuh bulan itu sudah penuh, tapi kok ini banyak ruang kosongnya,” tutur Euis menirukan ucapan sang adik.

Karena khawatir terhadap janin yang dikandungnya, Euis sempat konsultasi ke bidan Puskesdes Sinarjaya, tak jauh dari tempat tinggalnya.

Bidan menyarankan Euis memeriksakan kandungannya ke dokter dengan cara USG. Pada saat kandungan memasuki usia delapan bulan, Euis melakukan USG. “Dari hasil USG, dokter mengatakan janin saya ada susfect kelainan di kepala,” ungkap Euis.

Karena masih penasaran, Euis datang lagi ke bidan. Ia kembali disarankan agar periksa ke dokter lain guna memastikan hasil USG terhadap kandungannya. Ternyata hasilnya sama.

“Kata dokter, kandungan saya terkena virus tokso, yang menyerang tempurung kepala bayi. Saya akan melahirkan bayi tanpa tempurung kepala dan biasnya bayi tidak bertahan lama,” ungkap Euis menirukan penjelasan dokter.

Menurut dokter tersebut, virus tokso (toxoplasma) ditularkan dari hewan seperti, kucing, anjing dan ayam. Dokter sempat menanyakan pada Euis, apakah memelihara kucing. “Saya jawab enggak. Tetapi banyak anjing liar di sekitar tempat tinggal saya, tidak terhitung berapa jumlahnya,” ujar Euis.

Sementara, meski keterangan dua dokter yang memeriksa kandungan Euis mengatakan janin yang dikandung Euis terkena virus tokso, dr Sofyan Lubis yang merawat Euis di RSBT, saat dikonfirmasi harian ini belum bisa memastikan apa penyebab kelainan pada bayi Euis.

“Saya belum bisa memutuskan apa penyebab kelainan pada bayi itu,” ujar Sofyan.
Euis dan suaminya Pella (35), hanya bisa berdoa dan pasrah atas nasib putra kedua mereka. Pasangan suami-istri ini cukup tegar menghadapi kenyataan yang menimpa keluarganya.

“Saya menginginkan yang terbaik untuknya. Kami tidak menyalahkan hewan liar atau siapapun, ini sudah kehendak Yang Maha Kuasa,” ujar Pella lirih.

Pella berencana memeriksakan darah sang istri untuk melihat apakah masih ada virus tokso yang menjadi penyebab bayinya terlahir tanpa tempurung kepala.

“Kami melakukannya untuk rencana ke depan, karena siapaun juga pasti menginginkan yang terbaik, apalagi kemungkinan istri saya melahirkan tinggal satu kali lagi,” ujar Pella.

Euis sudah dua kali menjalani operasi caesar, pada saat melahirkan anak pertama dan kedua. Menurut perhitungan medis, jika seorang ibu sudah dua kali menjalani operasi caesar, kemungkinan masih satu kali untuk melahirkan anak.

Rabu, 02 Juni 2010

Awal Mula Kehidupan

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

untuk bisa bereproduksi,manusia membutuhkan sperma(sel kelamin laki-laki), dan ovum(sel kelamin perempuan). sperma sihasilkan oleh testis dengan bantuan hormon testosteron. setiap cc,pria dapat menghasilkan 20-150 juta ekor banih sperrma atau 60-450 juta sel setiap ejakulasi.sedangkan ovum dihasilkan oleh ovarium dengan bantuan hormon estrogen dan progesteron.
ovum yang telah siap untuk dibuahi,akan bertemu dengan sperma yang juga telah matang di saluran TUBA FALLOPI, disanalah terjadinya pembuahan atau fertilisasi.

AWAL MULA KEHIDUPAN
setelah proses fertilisasi(pembuahan),maka dimulailah proses kehamilan. ovum yang telah dibuahi(janin) terus membelah diri menjadi 2,4,8,16,32,dan seterusnya. sel-sel terus bertambah dan berkembang. pada mulanya,janin berbentuk satu gumpalan yang berwarna merah,berubah menjadi bentuk lembaran,dan akhirnya pada usia kehamilan 3 bulan berbentuk seprti manusia dalam ukuran mini. janin terus bertambah besar dan berkembang sampai pada saat janin itu dilahirkan. janin dapat bertahan jika pada saat dilahirkan usia kehamilan pada usia diatas tujuh bulan.


TAHAP PERTUMBUHAN JANIN

Pertumbuhan janin dalam ovarium berlansung dengan cara yang manusia tak selalu dapat memahaminya. Dari penyatuan zygote, perkembangbiakan sel-sel hingga pembentukan organ yang tak satupun terlepas dari proses rumit yang Allah rahasiakan ilmunya. Manusia hanya mengamati penuh dengan takjub, lalu memberikan analisis deskriptif. Manusia hanya memberitakan proses perkembangannya ‘seperti itu’, dan tetap kesulitan untuk menjawab ‘mengapa’ janin berkembang ‘seperti itu’.

Dari awal terbentuk hingga menjelang kelahiran, proses yang terjadi dalam rahim adalah sebagai berikut.
1. Hari pertama (saat konsepsi).
Pada saat hubungan badan antara ayah dan ibu terjadi sel sperma ayah yang jumlahnya ribuan itu berusaha masuk ke dalam rahim. Jika saat itu kesuburan ibu mencapai puncaknya (sel telur sedang matang) maka salah satu sel sperma akan membuahi sel telur ini yang disebut dengan zygote yang berkembang biak yang akhirnya menyebabkan peristiwa alami berupa pembangungan sebuah tubuh dari beberapa molekul protein, karbohidrat, dan senyawa lainnya.
2. Usia satu minggu.
Sel zygote pada usia satu minggu sudah berkembang menjadi lebih dari seratus sel. Namun, sel ini masih lebih kecil dari sebuah titik dan diselimuti oleh membran pellucida, yang masih sama dengan melindungi telur, hanya sedikit lebih renggang. Kumpulan sel membesar dan setiap jam berubah semakin jelas membetuk gambaran-gambaran organ tubuh manusia.
3. Bulan awal.
Hari kesembilan kelompok sel telah menjadi embrio. Sel yang ratusan jumlahnya ini kemudian berkembang menjadi beribu-ribu dalam bentuk alat tubuh manusia yang beraneka. Setiap jenis sel memiliki tempat tertentu dalam proses perkembangan tertentu pula, misalnya tempat pemunculan lengan, kaki, dan sebagainya dengan ukuran yang masih sangat kecil. Akhir bulan pertama kelengkapan tubuh embrio sudah dapat dikenali. Ukurannya hanya sekita empat milimeter (kira-kira seukuran sebutir beras), dengan tekstur lunak seperti gel.
4. Memasuki bulan kedua.
Panjang embrio kira-kira dua centimeter dan beratnya satu gram. Wajah sudah terbentuk dan lengkap dengan mata, telinga, hidung, dan lidah. Lengannya sangat kecil, telah memiliki tangan dan jari-jari. Kakinya sudah memiliki lutut, telapak kaki, dan jari kaki. Otak embrio secara garis besar telah dapat menyiarkan stimulus dan mengatur kordinasi alat tubuh lain. Denyut jantung menguat dan perutnya telah menghasilkan sedikit getah lambung. Meskipun sedikit, otot pada lengan sudah dapat bergerak. Ini adalah saat kritis embrio akan berkembang pesat, maka ibu harus ekstra hati-hati.
5. Memasuki bulan ketiga.
Berat janin sekitar 30 gram. Di akhir bulan ketiga ia sudah mampu aktif mendorong-dorong dengan kakinya, memutar-mutar telapak kakinya, membengkok dan dan merentangkan jejarinya, membuat kepalan, mengerutkan dahi dan mengatupkan bibir. Tetapi gerakan ini belum dapat dirasakan oleh ibunya. Ekspresi wajah sudah dapat diidentifikasi kemiripannya dengan orang tuanya. Pita suara sudah terbentuk di tenggorokannya. Namun karena tidak ada udara maka tak akan pernah terdengar ia menangis padahal kemungkinan ia sudah mampu melakukannya.
6. Memasuki bulan keempat.
Ukuran bayi kira-kira 16 centimeter dengan berat sekitar 180 gram. Pertumbuhannya semakin hebat sehingga memerlukan nutrisi yang banyak pula. Nutrisi ini diambil dari plasenta (saluran tali pusar) yang menyambung dengan ibunya. Fungsi plasenta ini serbaguna; menjalankan berbagai macam fungsi sekaligus yaitu sebagai paru-paru bagi janin, ginjal, usus, hati, dan kelenjar hormon, serta menjauhkan janin dari berbagai macam penyakit (sebagai imun). Pada periode ini perut sudah meulai membesar sehingga ibu benar-benar nampak hamil.
7. Memasuki bulan kelima sampai keenam.
Ukuran bayi sekitar 25 centimeter dengan berat hampir 500 gram. Rambut, alis, dan bulu mata mulai bermunculan. Sebulan kemudian rambut kepala sudah lengkap. Di dekat ujung jari tangan dan ujung jari kaki timbullah kuku. Jantung janin sudah sangat kuat dan dapat didengar dari perut ibu dengan menggunakan stetoskop. Karena perkembangan otot-ototnya semakin kuat dan sempurna, gerakan bayi semakin terasa oleh ibu. Pada bulan keenam tinggai janin menjadi 30 centimeter dan beratnya 800 gram. Kelopak mata sudah bisa digerak-gerakkan membuka dan menutup, bola mata belajar melirik ke kiri dan kanan, atas dan bawah.
8. Bulan ketujuh, kedelapan, sampai kesembilan.
Bulan ketujuh rambut kepala sudah sempurna dan lanugo (bulu-bulu lembut pelindung kulit) sudah mulai lepas. Si kecil sudah mulai belajar mengisap ibu jari, yang kadang kebiasaan ini terbawai sampai lahir. Beratnya sekitar 1,8 kg karena terbentuknya lemak lapisan lemak sebagai pelindung untuk memelihara badan dari suku ekstrem di luar nanti.
Memasuki bulan kedelapan sampai kesembilan bayi sudah semakin besar dan gerakan mengambil posisi sudah semakin akurat dilakukan. Saat ini ruang dalam rahim benar-benar sudah sesak sehingga ketika tangan atau kaki bayi bergerak-gerak, dari luar perut ibu akan nampak tonjolan-tonjolan yang bergerak-gerak pula.
Ketika plasenta ibu terhenti mensuplai makanan, maka tatanan hormon ibu juga berubah. Perubahan ini menyebabkan rasa sakit, pegal-pegal atau aga panas pada otot pinggang, otot perut, dan sekitarnya. Nah, rasa inilah yang disebut ‘mules’ dalam bahasa lokal, atau ‘his’ dalam bahasa kedokteran. Kejadian ini berlangsung demikian akurat dan dengan perhitungan waktu alamiah yang tepat sehingga dapat diukur atau direkam dengan alat, misalnya dengan Ectocardiograph. Jadwalnya dapat ditaksir dengan angka, yaitu pada hari ke 260-271.